Kreativitas Mahasiswa Polimedia di Masa New Normal
(Acara ‘Plural’ puisi, melukis dan mural.) |
Pandemi COVID-19 membuat mahasiswa mengubah perilaku kehidupan mereka. Salah satu protokol kesehatan yaitu menjaga jarak dengan berdiam diri di rumah menjadi hal yang kini harus dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
PSBB (New Normal) yang telah diberlalukan di Jakarta sendiri pun tidak menghambat kekreativitasan mahasiswa PoliMedia (Politeknik Negeri Media Kreatif) untuk menciptakan sebuah karya yang bersifat unik dan juga kreatif.
“PoliMedia merupakan kampus kreatif, walaupun pandemi juga harus terus berkarya, karena berkarya bisa dari mana dan kapan saja,” ujar Andra Al-Fawaz Ketua HIMA Penerbitan 2020.
Teknologi yang semakin canggih dan juga modern pun mempermudah seluruh mahasiwa di masa New Normal untuk menyebarluaskan karya mereka melalui media sosial, entah itu bolg, instagram, tiktok dan juga twitter. Khusus untuk Prodi Penerbitan sendiri membentuk sebuah akun Instagram yang bernama ‘ketengan’ berisikan puisi dan juga cerpen karya mahasiswa.
Prodi Periklanan dan juga Prodi Desain Grafis pun ikut andil dalam kekreativisan yang berlangsung di sosial media tersebut, mereka mencipkatan sebuah Artwork yang bertemakan bebas dan juga sebuah desain untuk konten ijensi.
Tidak hanya itu, tentang kekreativitasan itu sendiri pada 25/11/2020 Prodi Penerbitan berkolaborasi dengan UKM Kompeni untuk mengadakan sebuah acara yang bernama ‘Plural’ yaitu puisi, melukis dan mural. Yang diikuti oleh 3 angkatan PoliMedia yaitu 11, 12, dan 13. Dan di hari yang bersamaan Prodi Broadcast juga mengadakan sebuah acara ‘Nobar’ yaitu nonton bareng karya-karya flim mahasiswa itu sendiri.
Dan di masa New Normal mahasiswa PoliMedia mengadakan sebuah acara tetapi juga tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak).“Kreativitas mahasiswa di PoliMedia harus terus berkembang dan menarik karena banyak hal-hal baru juga yang setiap harinya mereka pelajari. Dan menciptakan sebuah karya juga bahwasanya menuangkan eskpresi dari mahasiswa itu sendiri,” ungkap Farel Juanito Ketua BEM 2020, Rabu (10/3/2021).
Masiswa Polimedia menciptakan sebuah karya pun waktunya tentatif sampai hari ini, karena karya itu harus terus berjalan. Tiba-tiba ada yang menggambar di basemant dan ada juga yang dari tuntutan tugas hingga akhirnya terus berkembang.
“Karya mahasiswa itu gabisa dinilai, karena sebuah karya punya nilainya sendiri. Tergantung perspektif orang itu sendiri” ujar Diana Fitria Wakil Ketua HIMA Penerbitan 2020.
Komentar
Posting Komentar